Senin, 14 Januari 2019

2019, What Next?

Tahun baru sudah lewat setengah bulan yang lalu, sudah hampir 2 tahun mungkin saya sudah tidak sempat membuka dan update lagi di blog ini. but, Alhamdulillahnya adalah kemaren sudah kembali pulih seperti sedia kala dan sanggup kembali diajak kerja rodi. Lama vakum menulis membuat saya kadang harus berpikir sekali untuk merangkai kata apa yang mau ditulis lagi. Perlu pemanasan apalagi sih  yang bakalan diupdate di blog ini.
Ada beberapa rencana yang sedang saya rancang untuk tahun 2019 ini, salah satunya adalah untuk kembali menulis, meskipun cuma di blog ini saja, tak apa, yang penting menulis menyalurkan pikiran dan pendapat saya. Semoga saja tidak ada yang ngejugde macam-macam dengan apa yang nanti mungkin akan saya tuliskan ke depannya. Sekarangkan lagi musim netizen maha benar. Lol. Tapi saya kurang yakin ada yang baca (kalo ada yaaa tinggaln jejak yaaa.... muka melas hahhaaa)

Rabu, 12 Oktober 2016

Training Oh Training....

Tiga minggu ini saya sangat disibukkan dengan berbagai jenis pelatihan yang seolah tiada akhirnya. Di minggu pertama saya menghabiskan lima hari unuk mengikuti Kursus Mahir Dasar (KMD) untuk pembina pramuka di tingkat Kwartir Ranting Kecamatan Alalak. Gak tanggung-tanggung acaranya ditambah dengan harus ikut acara persami alias perkemahan sabtu minggu. Bisa dibayangkan donk betapa badan ini rasanya hancur lebur tak terkira. hahhahahaaaa.... ups... Perlu ditambahkan lagi bahwa tidak ada libur setelahnya.

Untuk KMD ini saya benar-benar banyak belajar hal baru terutama tenang kepramukaan dan segala tetek bengeknya. Bagaimana tidak, terakhir kali saya ikut pramuka adalah saat saya masih duduk di Sekolah Menengah Pertama yang artinya sudah 12 tahun yang lalu. Kebayang donk, betapa gagapnya saya saat ini, bahkan dasa darma pramuka saja saya gak hapal lagi (syukurnya sekarang sudah hapal kembali setelah selesai KMD) hehheeee....

Kegiatan yang paling berkesan adalah dua hari terakhir dimana seluruh peserta yang notabenenya adalah ibu-ibu dan bapak-bapak yang usianya rata-rata di atas 40 tahun (saya mendadak merasa muda banget :D ) diminta untuk mengikuti perkemahan yakni harus nginap di tenda yang kami bikin sendiri. 

Lalu, weekend tadi juga dilanjutkan lagi dengan Pelatihan K-13 yang bakalan dilaksanakan selama 6 hari yang dibagi ke dalam dua sesi, Sesi pertama yakni sudah dilewati weekend sebelum tulisan ini saya buat selama tiga hari. Acara ini bertempat di SMA Negeri Banua Kalimantan Selatan ( Bilingual Boarding School) yang juga merupakan salah satu sekolah menengah atas unggulan yang ada di Kalsel. Sayangnya saya cuma ikut satu hari terakhir karena tubuh benar-benar sudah tidak bisa diajak bersahabat lagi alias Tepaaaaaaar......




Kamis, 25 Agustus 2016

MENJADI GURU. BERBANGGAKAH?

Sebenarnya tujuan utama saya kembali aktif menulis di blog ini, tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menumbuhkan kembali kesenangan saya menulis seperti dulu. Bahkan dulu waktu masih menjadi siswa sekolah menengah saya suka sekali menulis Novel (entah sekarang ada dimana buku itu) dan juga Diary, menceritakan segala kegiatan sehari-hari dan perasaan saya saat itu.

Kali ini saya kembali akan membahas profesi baru saya sebagai seorang Guru kontrak di sebuah sekolah bonafide di Kalimantan Selatan. Menjadi seorang guru memanglah salah satu impian saya, melihat orang tua saya yang dulunya juga guru, sangat dihormati oleh murid-muridnya dan juga dengan bangganya membantu anak-anak belajar demi menggapai cita-cita mereka.

Guru adalah profesi yang sangat penting, akan tetapi sayangnya seorang guru tidak terlalu dihargai dengan baik di negeri ini, terutama adalah guru non-PNS, yang notabene nya pekerjaannya sama bahkan banyak yang lebih berat dari guru PNS itu sendiri. Tak jarang mereka harus memiliki profesi lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnnya, karena jelas dengan mengandalkan gaji yang tak seberapa itu, tentu saja tidak akan cukup. Okay… mungkin beda dengan saya yang Alhamdulillah cukuplah. Yang saya maksud ini adalah teman-teman se-profesi saya diluar sana. Hanya hati yang ikhlaslah yang bisa bekerja dengan profesi seperti ini.

*Tulisan ini saya buat di pagi Jum’at yang berawan menemani anak-anak XI Science Boys1 reading time


Selasa, 23 Agustus 2016

THE SCARIEST QUESTION EVER, Kapan Lo Nikah?

THE SCARIEST QUESTION EVER, Kapan Lo Nikah?
Diusia saya yang sudah lebih seperempat abad ini, pertanyaan ini merupakan hal yang sangat bikin geregetan dan terkadang juga menakutkan. Bagaimana tidak? Di saat kebanyakan teman seusia saya bahkan sudah menimang anak satu ataupun dua orang, saya masih betah dengan kesendirian ini. Ups … sebenarnya bukannya betah sih, Cuma yaaa jodohnya aja masih belum menampakkan wujudnya. Mungkin masih disimpan di suatu tempat antah berantah yang gak jelas juga keberadaannya masih hidup atau sudah mati. Hhahahaaa….
Hasil gambar untuk kapan nikah
Terkadang saya gak habis pikir kenapa sih orang suka banget nanyain hal tersebut, apa gak sadar mereka sudah nyakitin perasaan orang? Atau jangan-jangan mereka iri berat dengan kebebasan yang masih saya miliki, sedangkan mereka harus merelakan waktu, tenaga dan pikiran mereka untuk focus pada hal itu saja? Kalo yang ini memang cara saya untuk menghilangkan kekesalan saya, jadi saya beranggapan mereka adalah orang-orang yang iri dan dengki doang, saat saya masih bisa jalan-jalan dengan leluasa, mereka harus berpikir ratusan kali dulu baru bisa berangkat dengan berbagai pertimbangan. Hahhahahaa….. Hidup ini kejam kawan, gak Cuma kalian aja yang bisa bikin saya kesal, saya juga bisa kok!
Hasil gambar untuk kapan nikah

Buat kalian yang kebetulan ataupun sengaja baca blog saya ini, harap yak DIKURANG-KURANGI atau JANGAN PERNAH LAGI menanyakan pertanyaan konyol  itu… OK… SEtuju yaaaa…… Jangan nodai silaturrahmi dengan menyakiti perasaan orang, walaupun terdengar sederhana, tapi apa kalian itu tau ada apa dengan hidup orang ersebut secara keseluruhan? SO… STAY POSSITVE AND STOP ASKING “KAPAN LO NIKAH?”

Hasil gambar untuk kapan nikah

Senin, 22 Agustus 2016

KEMERDEKAAN MENURUT SAYA

Agustus adalah bulan yang sangat penuh dengan hiruk pikuk kehebohan perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia. Saya rasa tidak hanya di tempat saya berada saat ini, tapi dimana-mana di seluruh penjuru Nusantara, dan konon katanya pula –karena saya belum pernah menyaksikan langsung – banyak WNI yang juga merayakannya di luar negeri sana, meski mereka bermukim di negeri apapun itu namanya, rasa Nasionalisme nya tetap harus terjaga. Semoga selalu seperti itu nantinya.

Banyak hal yang harus kita sama-sama renungi dalam memaknai arti kemerdekaan itu sendiri, bukan hanya perayaan secara symbolis serta kemeriahan lomba-lomba yang dirayakan hamper di setiap kampong, desa maupun kota. 

Hasil gambar untuk lomba 17 agustus lucu



Hasil gambar untuk lomba 17 agustus lucu

Senin, 15 Agustus 2016

APA KABAR CITA-CITAKU?

Hasil gambar untuk animasi petani mencangkulMasih tidak bisa mengerti kadang, kenapa akhirnya saya bergelut di dunia pendidikan. Teringat di masa-masa dulu sekolah dasar tahun kedua, sangat ingin menjadi seorang insinyur yang bergerak di bidang pertanian, maklum saja orang tua saya dulunya punya sawah yang lumayan luas. Terbersit lah dibenak saya untuk mengembangkan teknologi pertanian agar bisa memperoleh hasil yang lebih banyak tiap tahunnya, selain itu saya berpikir untuk meringankan pekerjaan orang tua yang sangat berat dalam bertani.


Meskipun kedua orang tua saya itu adalah pegawai negeri sipil, sebagai seorang guru yang gajinya yaaa cukup untuk makan bulanan saja di tambah dengan biaya sekolah kedua anaknya ini, terutama kakak saya yang sekolah di PP. Darussalam- Martapura, tentu saja harus pandai-pandai mengatur keuangan. Nah, makanya orang tua saya juga bertani disela waktunya. Saya sering ikut ke sawah dan menyaksikan sendiri beratnya hidup dibawah terik matahari yang menyengat.
Beranjak di akhir tahun sekolah dasar, saya berimpian menjadi seorang astronot wanita pertama di Indonesia, bagaimana tidak, sehari-hari saya direcoki dengan buku-buku bertema Astronomi, saya sering berkunjung ke Sekolah tempat Ayah dan Ibu saya bekerja, tempat favorit saya, tentu saja perpustakaan, tak jarang saya membawa beberapa bukunya pulang untuk melanjutkan membaca.

Hasil gambar untuk astronot animasi


Memasuki sekolah menengah pertama, saya mulai mengenal mata pelajaran Sejarah, baik itu sejarah umum dunia maupun sejarah kebudayaan islam, dan I was in love with this subject. How come? Yupz… banyak pelajaran berharga yang saya ambil dari ini sehingga saya pun merubah cita-cita saya menjadi seorang ahli sejarah ataupun arkeolog. Waktu berlalu, di kemudian saya menyadari, peluang kerja seperti apa yang bias lakukan jika menjadi arkeolog di daerah seperti ini. Dan beberapa tahun kemudianpun semua ini terlupakan kembali seperti dua cita-cita saya sebelumnya.

Hasil gambar untuk arkeolog

Saya pun meninggalkan kampung halaman untuk melanjutkan pendidikan di luar kota, tepatnya Banjarbaru, menuntut ilmu di salah satu pondok pesantren terbesar di Kalimantan Selatan. Disana saya berkenalan lagi dengan berbagai disiplin ilmu, terutama ilmu agama. Tapi kembali hati saya jatuh cinta lagi dengan salah sau pelajaran, yakni Lughah Al ‘Arabiyah dengan berbagai macam seluk beluknya, baik itu Nahwu, sharaf, insya’, balaghah, mantiq, dll.
Dari sinilah bermula kecintaan saya dengan Bahasa hingga sekarang ini, di perkuliahan dulunya saya sangat berkeinginan untuk mengambil jurusan Bahasa Arab, tapi banyak dari keluarga melarang dengan alas an akan sulit mendapatkan pekerjaan, palingan Cuma jadi guru katanya, dan itupun susah persaingannya. Akhirnya terdamparlah saya di jurusan Bahasa Inggris, walaupun semua itu tidak pernah mengurangi kecintaan saya terhadap bahasa apapun itu, malahan sebaliknya, rasa cinta ini terus bertumbuh seiring dengan berjalannya waktu dan berkenalannya saya dengan Introduction to Linguistic, ranah ilmu Bahasa yang rasanya melengkapi ketertarikan saya dengan bahasa.

Hasil gambar untuk language
Saya pun dengan sangat gencarnya berkenalan dengan berbagai macam bahasa, Arab dan Inggris sudah lumayan menguasai, saya sangat tertarik dengan bahasa yang berakar dari Bahasa Latin, hingga sekarangpun saya masih giat di sela waktu luang untuk belajar Bahasa Spanyol dan Bahasa Belanda, bahkan saya sempat belajar Bahasa Esperanto yang tentu saya sangat jarang ada penuturnya karena merupakan bahasa buatan, kreol ya kalo gak salah, CMIIW.

Sebagai penutup cerita tentang cita-cita saya, sangat simple, saya hanya ingin menguasai minimal 5 bahasa asing. Walaupun dengan segala keterbatasan saya ini, saya masih dan akan terus berusaha untuk mewujudkannya.

Salam hangat dari pagi yang cerah hari ini, tulisan ini saya selesaikan saat menemani anak didik saya saat reading time di kelas XII Science G2.

Kamis, 11 Agustus 2016

FULL TIME TEACHER AND PART TIME TRAVELER AND GUIDE

Finally I am back here after almost two years never visited this site, I decided to continue write in this blog, telling about my new life, not only as a Tour Guide like many people knew about me, now I am even a FULLTIME teacher at one of the most famous Boarding Schools in South Kalimantan.

Everything changes so fast - even me - sometimes I feel how this could be like this now. It is already almost 8 months I work in this school, I've never imagined to work regularly like this before, at 6.45 am, I start to ride my motorbike from home to school and I should be there at least 7.14 to start a briefing with all teachers and staffs everyday but monday.

Spending a whole day at school sometimes makes me crazy, from 7 am to 6 pm. Especially the job which is not for teacher should do, like waking up the students at nap time then locked the room one by one, it looks like a dorm keeper's job, right? too much meeting or TM which spend too much time, I prefer to check my students' work or preparing the next class slide or lesson plan. Sometimes, I feel no time anymore for doing that. Should I bring it home? of course, not. I won't.
besides many complaints I have, I feel so many joyful and happiness in this school, I am so proud having such talented partners, teachers and of course my beloved students.
The students who give me more smiles in this place, they share their love and cheerful. They are my main reason to still stay here until now.